Minggu, 23 Februari 2014

"TIPS CANTIK DAN CERDAS ALA MUSLIMAH"

"Setiap wanita adalah "cantik". Dia terlahir indah dan telah menjadi fitrahnya untuk mencintai keindahan".

 
Wanitapun juga suka melakukan banyak hal agar pesona ke"cantik"annya semakin terpancar. 


"Muslimah", engkau adalah perhiasan dunia..
bagaikan mutiara di samudera luas..
aurat terjaga, akhlak bak mutiara..
seindah-indah hiasan dunia..

Wah, kalo bicara soal
"Muslimah", kayaknya gak ada habisnya deh.. 

"Muslimah", diamnya saja "cantik" dengan ia menjaga aurat dan akhlaknya. Tapi agar ke"cantik"an itu terjaga, ada beberapa "tips" untuk kamu ukhti "Muslimah":
 
1. Agar wajah selalu segar, berseri-seri dan "cantik":
Cuci muka minimal 5 kali sehari, yaitu dengan air wudhu. Jangan langsung dikeringkan oleh handuk, biarkan menetes dan kering sendiri. Lalu ambillah sajadah, shalat, berdzikir, dan berdo’a.

2. Untuk menghilangkan stress (salah satu penyebab kerut di wajah) :
Perbanyaklah ‘olah raga’. Jika tidak ada waktu untuk pergi ke studio fitness, spot-gym, dan lain-lain. Cukup dengan memperbanyak sholat. Dengan sholat berarti kita menggerakan seluruh tubuh. Konsultasikan semua keluh kesah kita pada Zat Yang Maha Tahu -Allah SWT dengan dzikir dan do’a-.

3. Untuk pelembab, agar awet muda:
Gunakanlah senyum. Tidak hanya di bibir tapi di hati juga. Katakan pada diri sendiri, kamu adalah "cantik" dan tidak memerlukan segala macam operasi plastik. Tidak lupa membisikan ‘kata kunci’ setiap bercermin: 

“Allahuma kamma hassanta khalgii fahassin khulqii” (Ya Allah sebagaimana engkau telah memperindah kejadianku, maka perindah pula ahlaq ku). (HR Ahmad).

4. Untuk mendapatkan bibir "cantik":
Bisikan kalimat-kalimat Allah, tidak berkata bohong, atau menyakiti hati orang lain, tidak dipakai menyombongkan diri atau takabur.

5. Agar tubuh langsing:
Lakukan diet yang teratur yaitu dengan berpuasa seminggu 2 kali, Senin dan Kamis. Jika kuat, lebih bagus lagi berpuasa seperti Nabi Daud AS. Makanlah makanan halal, perbanyak sayuran, buah-buahan, air putih.

6. Untuk mengembangkan diri:
Sebarkan salam dan sapaan. Dengan demikian kita akan banyak dikenal dan disayangi.

Wanitapun juga suka melakukan banyak hal agar pesona ke"cantik"annya semakin terpancar.

Namun tahukah kita jika betapapun tingginya nilai ke
"cantik"an itu, tetap akan terasa hambar jika sebuah ke"cerdas"an tidak diusahakan untuk dimilikinya? Ketika seorang wanita tidak "cerdas" mendidik hatinya, maka siapapun pasti akan tahu bahwa tiada lagi ke"cantik"an akhlak atasnya.

Ketika wanita tidak
"cerdas" dalam berinteraksi dengan sesamanya, maka ke"cantik"an tentang jati dirinya seakan diragukan oleh makhluk di sekelilingnya.

Ketika ke"cerdas"an itu tidak dia hadirkan dalam caranya berdialog atau berbicara, maka ke"cantik"an juga dengan mudah lenyap dari dirinya, yang kemudian berganti dengan julukan penggosip dan atau perempuan kasar.

Ketika ke"cerdas"an juga tidak ada dalam caranya berperilaku dalam kesehariannya, maka tidak akan ada pula ke"cantik"an yang terpancar atas predikatnya sebagai seorang wanita.

Sungguh, Ke
"cerdas"an tak hanya melulu dilihat dari kuatnya daya ingatnya atas sesuatu, atau hanya tercetak dalam lembaran catatan akademis, tapi lebih pada kesadaran wanita itu sendiri untuk menampilkan dirinya sebagai wanita dengan segenap nalurinya yang memang indah dan pantas untuk dihormati.

Begitupun halnya dengan sebuah ke"cantik"an.  Ke
"cantik"an yang utama tidaklah hanya terbatas pada bagaimana caranya seorang wanita memoles muka, menuturkan bahasa dan atau menempatkan diri dalam pergaulannya.

Namun ke
"cantik"an yang sesungguhnya terletak dalam "cerdas"nya dia menjaga diri dan kehormatannya. Yaitu, ketika seorang wanita "cerdas" dalam menata dirinya sesuai dengan aturan Allah SWT.

Jika hal tersebut dipenuhinya, maka ke
"cantik"an yang ada padanya tidak akan menjadi santapan liar laki- laki yang hanya melihat wanita tersebut dengan nafsu. Atau dengan kata lain wanita tersebut tidak akan hanya dibutuhkan oleh lelaki sebagai obyek yang hanya dilihat, dipikat, disikat, lalu ditinggal minggat, tetapi benar-benar punya kelas dan partner handal untuk diajak berdebat.

Jadi, ke
"cantik"an dan ke"cerdas"an bukanlah dua sisi yang harus dipilih namun harus digabungkan. Hal ini karena jika dua pesona itu bergabung dalam diri wanita, tentu saja hal itu akan menjadikan makhluk indah bernama wanita, terlihat semakin indah.

Memang, di dunia ini tidak ada kata sempurna, pun demikian halnya dengan kepemilikan sebuah ke
"cerdas"an dan keindahan dalam diri wanita.  Namun percayalah, bahwa wanita yang mengusahakan agar ke"cerdas"an dan ke"cantik"an itu selalu ada dalam dirinya, tentu saja akan memiliki nilai lebih, dan akan nyaris mendekati sempurna. 

Nah.... itu tadi beberapa "tips" tentang ke"cantik"an dan ke"cerdas"an "Muslimah".......
Semoga bermanfaat dan berhasil ya, Insya'Allah......

Sumber:
1. muslimahzone.com › Tips‎/6-Tips-Cantik-ala-Muslimah
2. vierhuzz.blogspot.com/.../tips-cantik-untuk-muslimah....
3. juliahikmah.blogspot.com/.../tips-menjadi-wanita-musl...
4. laely.widjajati.photos.facebook/Add-a-description-1.....
5. laely.widjajati.photos.facebook/Add-a-description-2.....
6.laely.widjajati.photos.facebook/Nyantai(31012014)-at-Seririt,-Singaraja,Bali.
7. laely.widjajati.photos.facebook/Bandar-Udara-Lombok-(18012014).....
8. laely.widjajati.photos.facebook/Memory-Royal-Ambarukmo-Hotel Yogyaka.. 

Sabtu, 22 Februari 2014

"MEMBENTAK DAPAT MEMBUNUH SEL OTAK ANAK"

"Tahukan Anda di dalam setiap kepala seorang "anak" terdapat lebih dari 10 trilyun "sel otak" yang siap tumbuh".  

 
Satu bentakan atau makian mampu membunuh lebih dari 1 milyar "sel otak" saat itu juga. Satu cubitan atau pukulan mampu membunuh lebih dari 10 milyar "sel otak" saat itu juga.

Sebaliknya 1 pujian atau pelukan akan membangun kecerdasan lebih dari 10 trilyun
"sel otak" saat itu juga."

Dari beberapa artikel dan penelitian disebutkan bahwa, satu bentakan merusak milyaran "sel"-"sel otak anak" kita. Hasil penelitian Lise Gliot, berkesimpulan pada
"anak" yg masih dalam pertumbuhan "otak"nya yakni pada masa golden age (2-3 tahun pertama kehidupan, red), suara keras dan membentak yang keluar dari orang tua dapat menggugurkan "sel otak" yang sedang tumbuh.

Sedangkan pada saat ibu sedang memberikan belaian lembut sambil menyusui, rangkaian "otak" terbentuk indah.

Penelitian Lise Gliot ini sendiri dilakukan sendiri pada
"anak"nya dengan memasang kabel perekam otak yang dihubungkan dengan sebuah monitor komputer sehingga bisa melihat setiap perubahan yang terjadi dalam perkembangan "otak anak"nya.

“Hasilnya luar biasa, saat menyusui terbentuk rangkaian indah, namun saat ia terkejut dan sedikit bersuara keras pada "anak"nya, rangkaian indah menggelembung seperti balon, lalu pecah berantakan dan terjadi perubahan warna. Ini baru teriakan,” ujarnya.

Dari hasil penelitian ini, jelas pengaruh marah terhadap
"anak" sangat mempengaruhi perkembangan "otak anak". Jika ini dilakukan secara tak terkendali, bukan tidak mungkin akan mengganggu struktur "otak anak" itu sendiri. “Makanya, kita harus berhati-hati dalam memarahi "anak"nya,” Tidak hanya itu, juga mengganggu fungsi organ penting dalam tubuh. Tak hanya "otak", tapi juga hati, jantung dan lainnya.

Teriakan dan bentakan menghasilkan gelombang suara. Ya, hampir semua orang mengetahui itu.


Yang belum banyak diketahui orang banyak adalah, bentakan yang disertai emosi seperti marah menghasilkan suatu gelombang baru.

Emosi negatif seperti marah mempunyai gelombang khusus yang merupakan gelombang yang dipancarkan dari
"otak".

Gelombang ini dapat bergabung dengan gelombang suara orang yang berteriak. Nah, gabungan gelombang suara dan gelombang emosi marah ini menghasilkan gelombang ketiga dengan efek yang khusus.


Efek dari gelombang ketiga ini adalah sifat destruktifnya terhadap "sel"-"sel otak" orang yang dituju. Dalam satu kali bentakan saja, sejumlah "sel"-"sel otak" orang yang dijadikan target akan mengalami kerusakan saat dia terkena gelombang ini, baik bila dia mendengar suaranya atau pun tidak. Hal ini karena gelombang ketiga ini tetap merambat sebagaimana dia gelombang suara tapi langsung ditangkap oleh "otak" sebagaimana gelombang "otak". Efek kerusakan pada "sel"-"sel otak" akan lebih besar pada "anak"-"anak" yang jadi sasaran bentakan ini.

Pada remaja dan orang dewasa mengalami kerusakan yang tidak sebesar
"anak"-"anak" tapi tetap terjadi kerusakan.

Efek jangka panjangnya dapat dilihat pada orang-orang yang sering mengalami bentakan di masa lalu. Mereka lebih banyak melamun serta termasuk lambat dalam memahami sesuatu. Orang-
"anak" ini biasanya mudah meluapkan emosi negatif seperti marah, panik atau sedih.  Mereka biasanya sering mngalami stress hingga depresi dalam hidup, karena kesulitan memahami pola-pola masalah yang mereka hadapi.

Semuanya akibat dari "sel"-
"sel otak"nya yang aktif lebih sedikit dari yang seharusnya. Oleh karena itu, sebagai orang tua, pendidik, ataupun orang yang lebih tua dari 'mereka', sebaiknya memilih sikap yang lebih kreatif dalam menghadapi tingkah "anak" yang mungkin kurang baik. Sering orang tua bukan mencegah, mengarahkan dan membimbing sebelum kesalahan terjadi. Seharusnya orang tua mempertimbangkan tingkat perkembangan kejiwaan "anak", sebelum membuat aturan. Jangan menyamakan "anak" dengan orang dewasa. Orang tua hendaknya menyadari bahwa dunia "anak" jauh berbeda dengan orang dewasa. Jadi, ketika menetapkan apakah perilaku "anak" dinilai salah atau benar, patuh atau melanggar, jangan pernah menggunakan tolok ukur orang dewasa.

Info dari Mailist Rekan Kami, semoga manfaat.
Dapatkan info menarik di www.pendidikankarakter.com

Yuk kita jadi orangtua dan guru yang ramah "anak" dan ramah "otak".

Silakan di share pada yang mau saling belajar dan memahami...dan hidup ini bukan kompotisi.Kita semua adalah Guru dan murid di bumi ini.

Sumber:
1. Komunitas HomeEducation MamaNina's photo....
2. laely.widjajati.photos.facebook/nyantai-dg-"Anak"-Lanang-(02022014)...
3. laely.widjajati.photos.facebook/Tour-(31012014)-at-Seririt,-Singaraja,-Bali.
4. laely.widjajati.photos.facebook/Tour-(31012014)-at-Pantai-Lovina-Bali....