Jumat, 18 Januari 2013

"KUKU PANJANG SUMBER PENYAKIT"

"Kuku" yang "Panjang" Menyebabkan Sumber "Penyakit".


Penelitian-penelitian kedokteran mengungkapkan kepada kita bahwa "kuku" yang "panjang" dapat mengundang "penyakit", karena jutaan kuman akan bersarang di bawahnya. Penelitian kedokteran juga mengungkapkan bahwa membiarkan panjang bulu kemaluan adalah salah satu faktor penyebab "penyakit" bulu kemaluan berkutu yang tersebar di Eropa serta menyebabkan luka dan ...peradangan pada daerah di sekitar kemaluan.

Penemuan ini menjelaskan kepada manusia sebagian hikmah di balik hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu hadits tentang sunnah-sunnah fithrah yang diwasiatkan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam kepada manusia. Hadits ini adalah pondasi kebersihan individu. Al-Imam Muslim telah meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda,

عَشْرٌ مِنَ الفِطْرَةِ : قَصُّ الشَّارِبِ ، وَإعْفَاءُ اللِّحْيَةِ ، وَالسِّوَاكُ ، وَاسْتِنْشَاقُ المَاءِ ، وَقَصُّ الأظْفَارِ ، وَغَسْلُ البَرَاجِمِ ، وَنَتف الإبْطِ ، وَحَلْقُ العَانَةِ ، وَانْتِقَاصُ المَاءِ . قَالَ الرَّاوِي : وَنَسِيْتُ العَاشِرَةَ إِلاَّ أنْ تَكُونَ المَضمَضَةُ

"Sepuluh perkara yang merupakan fithrah: merapikan kumis, memelihara jenggot, bersiwak, memasukkan air ke hidung (ketika berwudhu), memotong "kuku", membasuh ruas jari-jemari (ketika berwudhu), mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, dan istinja' (membersihkan kemaluan setelah buang air". Salah seorang rawi hadits ini berkata, “Saya lupa yang kesepuluh, (tapi saya menduga bahwa yang kesepuluh adalah berkumur-kumur ketika berwudhu). (HR. Muslim)

Sumber: 

1. Facebook, Endang Sri Utami Shared Apple's Status
2. izzyalya.blogspot.com

"TANDA DIKABULKANNYA DO'A KITA OLEH ALLAH"

"Setiap orang tentunya ingin "do'a"nya "dikabulkan", dan "penasaran" kapan "do'a"nya "dikabulkan"


Dalam kitab An-Nafaisul 'Uluwiyah halaman 196-197 disebutkan bahwa Habib Abdullah al-Haddad ketika ditanya tentang tanda-tanda "dikabulkan"nya suatu "do'a", beliau menjawab :

Pertama-tama perlu diketahu bahwa "do'a" yang dipanjatkan oleh seorang mukmin yang berinabah dan bersungguh-sungguh dalam menghadapkan dirinya kepada Allah akan
"dikabulkan". Hanya saja pengabulan "do'a" itu kadang kala disegerakan atau diakhirkan.

Bahkan kadang Allah mengganti permohonan yang ia panjatkan dengan karunia lain yang lebih baik baginya menurut pandangan dan pilihan Allah. Keterangan seperti ini banyak terdapat dalam ayat Al-Qur'an.

Para ulama menyebutkan bahwa tanda
"dikabulkan"nya sebuah "do'a" yaitu si pen"do'a" merasakan getaran dan kesejukan dalam hati sewaktu memanjatkan "do'a"nya itu.

Adapun ditolaknya "do'a" bisa karena adanya rintangan. Termasuk dalam rintangan itu adalah : memakan makanan yang haram baginya, memakai pakaian yang haram, terus berbuat zalim kepada hamba Allah, dan ber"do'a" dengan hati yang lalai.

Rasulullah bersabda :

"ketahuilah oleh kalian semua, sesunguhnya Allah tidak akan mengabulkan "do'a" dari hati yang lalai" (HR Thabrani)

Tidak
"dikabulkan"nya "do'a" seseorang bisa juga karena dia memutuskan tali silaturahim, membenci saudaranya sesama muslim dan tidak berbicara kepada mereka tanpa alasan yang benar.

Ibrahim bin Adham radhiyallahu 'anhu berkata :

"Do'a" kalian tidak ter"kabul" karena hati kalian telah mati dan penyebab matinya hati kalian adalah sepuluh hal :

1. kalian mengenal Allah, tapi tidak memenuhi hak-Nya ..

2. kalian mengaku cinta kepada Rasulullah, tetapi tidak mengikuti sunnah nya ...

3. kalian membaca Al-Qur'an tetapi tidak mengamalkan isinya ..

4. kalian menikmati berbagai karunia Allah, tetapi tidak bersyukur.

5. kalian nyatakan setan adalah musuh, tetapi malah kalian mengikutinya ..

6. kalian nyatakan surga itu benar ada, tetapi tidak beramal untuk memperolehnya ..

7. kalian nyatakan neraka itu ada, tetapi tidak berusaha menghindarinya ..

8. kalian nyata kematian itu pasti datang, tetapi tidak bersiap menghadapinya..

9. sejak bangun tidur kalian sibuk meneliti dan membicarakan aib orang lain dan melupakan aib kalian sendiri ...

10. kalian kuburkan mereka yang meninggal di antara kalian, tetapi tidak memetik pelajaran darinya ...

(posting ini diambil dari tabloid AR-RAUDHAH edisi 1 yang disusun oleh : Habib Noval bin Muhammad Alaydrus.)

Wallahua’lam bish Shawwab ....
Barakallahufikum ....

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

Sumber: Facebook: Endang Sri Utama Shared Sahabat QALBU Cahaya Jiwa's Status

"BERAT SEGELAS AIR"

"Berat Segelas Air", kisah inspirasi dan motivasi, kisah-kisah inspirasi terbaik".


Saat Stephen R. Covey mengajar tentang Manajemen Stress, dia bertanya kepada para peserta kuliah,

“Menurut anda, kira-kira berapa
"Berat Segelas Air"?” Jawaban para peserta sangat beragam, mulai dari 200 gram sampai 500 gram.

“Sesungguhnya yang menjadi masalah bukanlah "berat" absolutnya. Tetapi berapa lama anda memegangnya,” ungkap Covey.

“Jika saya memegangnya selama satu menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama satu jam, lengan kanan saya akan sakit. Jika saya memegangnya selama satu hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya,” lanjutnya.

“Berat"
nya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin "berat". Jika kita membawa beban terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu terasa meningkat "berat"nya,” ungkap Covey.

”Yang harus kita lakukan adalah meletakkan "gelas" tersebut. Istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi. Kita harus meninggalkan beban kita, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi. Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sehari-hari, tinggalkan beban pekerjaan anda. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok,” lanjutnya.

“Apapun beban yang ada di pundak anda hari ini, coba tinggalkan sejenak. Setelah beristirahat, nanti dapat diambil lagi. Hidup ini sangat singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya. Hal terindah dan terbaik di dunia ini tak dapat dilihat atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di dalam hati kita,” kata Covey.

Sumber: Facebook, Bagus Handaka>Endang Sri Utami.

"Kisah Kakek dan Pencuri Pepaya"

"Kisah seorang "kakek" dan seorang "pencuri pepaya". Sebuah kisah inspirasi dan motivasi islami".
 

Saya ingin mengawali renungan kita kali ini dengan mengingatkan pada salah satu kisah kehidupan yang mungkin banyak tercecer di depan mata kita. Cerita ini tentang seorang "kakek" yang sederhana, hidup sebagai orang kampung yang bersahaja.... Suatu sore, ia mendapati pohon "pepaya" di depan rumahnya telah berbuah. Walaupun hanya dua buah namun telah menguning dan siap dipanen. Ia berencana memetik buah itu di keesokan hari. Namun, tatkala pagi tiba, ia mendapati satu buah "pepaya"nya hilang dicuri orang.
"Kakek"itu begitu bersedih, hingga istrinya merasa heran. “masak hanya karena sebuah "pepaya" saja engkau demikian murung” ujar sang istri.

“Bukan itu yang aku sedihkan” jawab sang
"kakek", “aku kepikiran, betapa sulitnya orang itu mengambil "pepaya" kita. Ia harus sembunyi-sembunyi di tengah malam agar tidak ketahuan orang. Belum lagi mesti memanjatnya dengan susah payah untuk bisa memetiknya..”

“Dari itu Bune” lanjut sang
"kakek", “saya akan pinjam tangga dan saya taruh di bawah pohon "pepaya" kita, mudah-mudahan ia datang kembali malam ini dan tidak akan kesulitan lagi mengambil yang satunya”.

Namun saat pagi kembali hadir, ia mendapati
"pepaya" yang tinggal sebuah itu tetap ada beserta tangganya tanpa bergeser sedikitpun. Ia mencoba bersabar, dan berharap pencuri itu akan muncul lagi di malam ini. Namun di pagi berikutnya, tetap saja buah "pepaya" itu masih di tempatnya.

Di sore harinya, sang
"kakek" kedatangan seorang tamu yang menenteng duah buah "pepaya" besar di tangannya. Ia belum pernah mengenal si tamu tersebut. Singkat cerita, setelah berbincang lama, saat hendak pamitan tamu itu dengan amat menyesal mengaku bahwa ialah yang telah mencuri "pepaya"nya.

“Sebenarnya” kata sang tamu, “di malam berikutnya saya ingin men"curi" buah "pepaya" yang tersisa. Namun saat saya menemukan ada tangga di sana, saya tersadarkan dan sejak itu saya bertekad untuk tidak men"curi" lagi. Untuk itu, saya kembalikan
"pepaya" Anda dan untuk menebus kesalahan saya, saya hadiahkan "pepaya" yang baru saya beli di pasar untuk Anda”.

Hikmah yang bisa diambil dari kisah inspirasi diatas, adalah tentang keikhlasan, kesabaran, kebajikan dan cara pandang positif terhadap kehidupan.

Mampukah kita tetap bersikap positif saat kita kehilangan sesuatu yang kita cintai dengan ikhlas mencari sisi baiknya serta melupakan sakitnya suatu “musibah”?

"Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta."

Kisah inspirasi diatas dikutip dari khutbah yang ditulis oleh ustadz Saiful Amien.

Sumber: Facebook, Bagus Handaka>Endang Sri Utamai

"SHOLAT SUNNAH MU'AKAD"

"Sebagai seorang Muslim, memang dituntut untuk melakukan banyak amalan-amalan "sunnah" sebagai bonus tambahan kepada amalan-amalan wajib". 


Untuk fakta, terdapat beberapa "sholat sunnah yang sangat dituntut untuk dilakukan ("muakad"). Kejayaan menunaikannya dengan konsisten, ikhlas, khusyuk dan tawadho' dijanjikan dengan pahala dan fadhilat yang besar di sisi Allah.

Diantara "sholat"-"sholat sunnah muakad", yang sangat dituntut untuk dilakukan setiap hari adalah:

1. "Sholat Sunnah" Rawatib (10 Rakaat)

Dari Ibnu Umar r.a. berkata, "Aku menjaga 10 rakaat dari Nabi s.a.w.; 2 rakaat sebelum "sholat" Zuhur, 2 rakaat sesudahnya, 2 rakaat sesudah "sholat" Maghrib, 2 rakaat sesudah "sholat" Isyak dan 2 rakaat sebelum "sholat" Subuh ("sholat sunnah" Fajar)." (Riwayat Bukhari dan Muslim)'

Aisyah r.a. dalam sebuah hadis menyatakan, "Tidak ada nafilah ("sholat sunnah") yang sangat dijaga pelaksanaannya oleh Nabi s.a.w. melebihi dua rakaat "sholat" sebelum Fajar." (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Ada ulama' yang mengatakan bahawa "sholat sunnah" Fajar dan "sholat sunnah" Qabliyyah Subuh adalah "sholat" yang sama, ada juga yang berpendapat mereka adalah dua "sholat" yang berbeda. Wallahu'alam.

2. "Sholat Sunnah" Dhuha (2 Rakaat)

Dari pada Abu Hurairah r.a., sabda Nabi s.a.w., "Telah berpesan kepadaku temanku (Rasulullah s.a.w.) tiga macam pesanan; puasa 3 hari setiap bulan, sembahyang Dhuha 2 rakaat dan sembahyang witir sebelum tidur." (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Waktu mengerjakannya adalah ketika matahari sedang naik (selepas matahari terbit hingga sebelum matahari tegak di atas kepala).

3. "Sholat Sunnah" Witir (1 Rakaat)

Sebuah hadis berbunyi, "Sesungguhnya Allah itu witir (ganjil), dan Dia menyukai witir. Maka lazimkanlah "sholat" witir, wahai ahli Al-Quran." (Riwayat Abu Daud dan at-Tirmidzi) Ditunaikan sekurang-kurangnya satu rakaat sebelum tidur.

4. "Sholat Sunnah" Tahajjud (2 Rakaat)

"Dan bangunlah pada sebahagian malam serta kerjakanlah tahajjud di waktu itu sebagai "sholat" tambahan, semoga Tuhanmu membangkit dan menempatkanmu pada hari akhirat di tempat terpuji."(Surah al-Isra’: 79)

5. "Sholat Sunnah" Taubat (2 Rakaat)

Dari Ali k.w.j., bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda, “Tidaklah seseorang melakukan perbuatan dosa lalu dia bangun dan bersuci, kemudian mengerjakan "sholat", dan setelah itu memohon keampunan kepada Allah melainkan Allah akan memberikan keampunan kepadanya.” (Riwayat at-Tirmidzi) Manusia tidak pernah dari pada melakukan dosa dalam sehari. Seelok-eloknya ditunaikan sebelum tidur.

Jika dihitung, jumlah rakaat "sholat"-"sholat sunnah" adalah 17 rakaat, bersamaan dengan jumlah rakaat "sholat"-"sholat" wajib. Tujuan ditunaikan "sholat"-"sholat sunnah" adalah untuk 'menampal' mana-mana kecacatan yang terjadi dalam "sholat"-"sholat" wajib yang kita kerjakan. Umpama kain yang koyak ditampal dengan cebisan kain yang sama, begitulah juga "sholat" yang 'cacat' akibat kelemahan dan kelalaian kita 'ditampal' dengan "sholat"-"sholat sunnah".

Waktu-waktu Yang Dilarang "Sholat"

1. Habis waktu "sholat" Subuh hingga matahari terbit.
2. Ketika matahari sedang terbit.
3. Ketika matahari tegak di atas kepala.
4. Habis waktu Asar hingga matahari terbenam.
5. Ketika matahari terbenam.

Sama-samalah kita berusaha mencari keredhaan-Nya.Islam itu indah, indahkan hidupmu dengannya.

Sumber: Endang Sri Utami Shared Apple's Status

"AYAM Melihat MALAIKAT, KELEDAI Melihat SETAN"

"Mengapa Ayam Mampu Melihat "Malaikat", Sedangkan Keledai Tidak?"

Mampirlah sebentar, baca dan resapilah lalu ucapkanlah: Subhanallah.

Banyak sudah penelitian ilmiah yang membuktikan kebenaran sabda-sabda Nabi SAW secara ilmiah. Berikut ini adalah salah satunya. Nabi SAW bersabda:

إِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيَكَةِ، فَاسْأَلُوا اللهَ مِنْ فَضْلِهِ، فَإِنَّهَا رَأَتْ مَلكًا وَإِذَا سَمِعْتُمْ نَهِ...يقَ الْحِمَارِ، فَتَعَوَّذُوا بِاللهِ مِنْ الشَّيْطَانِ، فَإِنَّهُ رَأَى شَيْطَانًا

"Bila engkau mendengar suara ayam jantan maka mintalah karunia kepada Allah karena ia melihat "Malaikat", sedangkan bila engkau mendengar ringkikan keledai, maka berlindunglah kepada Allah dari "Setan" karena dia melihat "setan"." (Shahih, diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)

Kita sering kali mendengar hadits ini tetapi bisa jadi jarang memikirkannya dan tidak terlintas dalam benak kita untuk meneliti secara ilmiah mengapa itu terjadi.

Kemampuan sistem visual manusia di dunia ini terbatas. Dalam hal ini justru kalah dengan sistem visual keledai dan ayam jantan. Pandangan mata manusia terbatas dan tidak dapat melihat apa yang berada di bawah sinar infra merah atau di atas sinar ultraviolet.

Tapi kemampuan indera ayam jantan dan keledai melewati batas itu. Pertanyaannya sekarang, bagaimana keledai dan ayam bisa melihat "setan" dan "Malaikat", bukan sebaliknya?

Keledai itu dapat melihat dengan sinar infra merah, sedangkan "setan" sendiri berasal dari jin yang diciptakan dari api. Artinya, "setan" termasuk dalam lingkup infra merah. Karena itulah, keledai dapat melihat "setan", tetapi tidak bisa melihat "Malaikat".
Adapun ayam jantan, ia mampu melihat sinar ultraviolet, sedangkan "Malaikat" diciptakan dari cahaya, artinya dari sinar ultraviolet. Karena itulah, "Malaikat" dapat dilihat oleh ayam jantan.

Hal ini menjelaskan kepada kita mengapa "setan" melarikan diri saat disebutkan nama Allah. Penyebabnya adalah karena para "Malaikat" datang ke tempat yang disebut nama Allah itu, sehingga "setan" melarikan diri.

Mengapa "setan" menghindar bila ada "Malaikat"?

Jawabannya adalah karena "setan" terganggu bila melihat cahaya "Malaikat". Dengan kata lain, jika sinar ultraviolet bertemu dengan sinar inframerah di satu tempat, maka sinar merah memudar.

Maha Suci Allah...!

Sumber: Endang Sri Utami Shared Stawberry's Status

"Kata Hikmah tentang "WANITA"

Begitu mudahnya seorang laki-laki bilang suka pada "wanita".

Begitu mudahnya seorang laki-laki bilang cinta pada "wanita".
Begitu mudahnya seorang laki-laki bilang sayang pada "wanita".
... Dan begitu mudahnya seorang laki-laki bilang dialah satu-satunya pilihan dalam hidupnya pada "wanita".

"Wanita" memang terlalu mudah terpedaya.
"Wanita"memang terlalu mudah dipuja."Wanita"memang terlalu mudah dimanja.
Padahal itu kebanyakan sebatas dibibir saja.

Andai saja banyak laki-laki yang memuliakan
"wanita".
Andai saja banyak
"wanita" tak mudah terbuai kata-kata rayuan belaka.

Niscaya tak akan banyak korban-korban berjatuhan yang mengatasnamakan cinta.

Wahai Akhy..
Hormatilah keberadaan kaum
"wanita".
Janganlah ia hanya dibuat sebagai barang mainan saja.
Karena ia pun berhak mendapatkan cinta sejatinya.

Wahai Ukhty..
Janganlah engkau mudah tergoda.
Janganlah engkau mudah terpedaya.
Sayangi dirimu. Sayangilah badanmu.
Pertahankan mahkota kehormatanmu.
Engkau tak pantas menjual kemuliaanmu begitu murahnya.
Engkau tak pantas menjadi Perhiasan yang hilang Keindahannya.

Karena sejatinya..
Hanyalah "wanita" yang berhak menjadi Perhiasan Terindah bukan Perhiasan Termurah.

Semoga dapat kita jadikan sebagai bahan renungan bersama.

Sumber: Endang Sri Utami Shared Apple's Status Update