Sabtu, 26 November 2011

"Wali-Wali Allah"

"Kaum Muslimin percaya bahwa "Allah" mempunyai para "wali" (para penolong) dari hamba-hamba-Nya yang ikhlas dalam ibadah kepada-Nya."


"Allah" jadikan mereka orang yang selalu taat dan mereka menjadi mulia karena cintanya kepada "Allah". Mereka dijadikan orang-orang yang memperoleh kemuliaan dari "Allah", sehingga "Allah" menjadi penolong mereka. Mereka para "Wali Allah" itu mencintai "Allah" dan mengagungkan-Nya, mentaati perintah-Nya dan menyerukan perintah itu. Mereka menjauhkan diri dan menyuruh orang menjauhi larangan "Allah".

Mereka mencintai dan membenci karena "Allah". Bila mereka meminta kepada "Allah", maka Ia memberinya, bila minta tolong, ditolong-Nya. Dan bila mohon perlindungan, dilindungi-Nya. Mereka adalah golongan orang beriman, bertakwa, mulia dan memperoleh kegembiraan di dunia dan di akhirat. Setiap orang Mukmn yang takwa adalah "Wali Allah". Meskipun tingkatan mereka berbeda-beda dalam keimanan dan ketakwaannya. Setiap orang yang beriman dan takwa, derajat mereka tinggi di sisi "Allah", memiliki kemuliaan yang utama. Di atas mereka adalah para Rasul dan Nabi. Di bawah mereka adalah Mukmin. Adapun keramat (kemuliaan) yang dimilikinya seperti dapat memperbanyak makanan yang sedikit, menyembuhkan berbagai penyakit, menyelam di laut, tidak hangus oleh api dan sebagainya yang sejenis mukjizat.

Tetapi mukjizat itu disertai oleh tantangan, sedangkan keramat tidak, karena tidak ada kaitannya dengan kerasulan. Di antara karomah yang terbesar adalah istiqomah dengan memiliki kekuatan untuk menunaikan segala perintah "Allah" dan menjauhi semua larangan-Nya.

Adanya "Wali Allah" didasarkan pada dalil-dalil sebagai berikut:

a. "Allah" memberitahukan mengenai "Wali"-"Wali"-Nya dan kemuliaan mereka.

Firman "Allah": Surat Yunus ayat 62-64: "Ingatlah sesungguhnya "Wali"-"Wali Allah" itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) "Allah". Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar."

Surat Al-Baqarah ayat 257: "Allah" pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman)..."

Surat Al-Anfal ayat 34: "..... mereka bukanlah orang-orang yang berhak menguasainya? Orang-orang yang berhak menguasai(nya), hanyalah orang-orang yang bertakwa..."

Surat Al-A'raf ayat 196: "Sesungguhnya pelindungku ialah "Allah" yang telah menurunkan Al-Kitab (Qur'an) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh."

Surat Yusuf ayat 24: ".... Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemunkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih."


b. Rasulullah memberitakan perihal para "Wali Allah" dan keramat (kemuliaan) mereka.

Hadits Riwayat Bukhari, Rasulullah bersabda, yang diriwayatkan dari Tuhannya: "Siapa yang memusuhi kekasih-Ku, maka Aku menyatakan perang kepadanya. Dan pendekatan yang paling Aku sukai dari hamba-Ku iaah dengan mengerjakan segala yang Aku wajibkan dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunah sehingga Aku menyukainya. Apabila Aku telah menyayanginya, maka Aku-lah yang menjadi pendengaran dan penglihatannya, dan menjadi tangan yang digunakannya serta kaki yang dipakainya berjalan, dan apabila ia memohon kepada-Ku, pasti Ku-kabulkan, dan jika berlindung kepada-Ku pasti Ku-lindungi."

Sabda Nabi SAW dari Tuhannya: "Sesungguhnya Aku pasti akan membela "Wali"-"Wali"-Ku, seperti halnya simga membela diri dalam bahaya."

Hadits Riwayat Muttafaq 'alaih, Nabi SAW. bersabda: "Sesungguhnya "Allah" mempunyai orang-orang kuat (pemimpin). Bila mereka bersumpah kepada "Allah" , pasti selalu aku perhatikan." 

Hadits Riwayat Bukhari, sabda Nabi SAW tentang cerita seorang rahib dan pemuda. Dalam hadits itu disebutkan seekor binatang melata menghalangi jalan orang-orang yang lewat di suatu tempat, lalu pemuda tersebut melempar binatang itu sampai mati, hingga orang dapat melalui jalan itu kembali. Hal itu merupakan karomah bagi pemuda tersebut. Kemudian pula seorang raja yang ingin membunuh pemuda itu dengan berbagai cara, tapi selalu gagal. Pemudia itu dilemparkan dari sebuah gunung yang tinggi. Tapi tidak mati. Kemudian ia dilemparkan ke laut. namun ia selamat dan tidak mati juga. Hal itu merupakan karomah buat pemuda yang Mukmin dan saleh.


c. Ribuan ulama meriwayatkan dan menjadi saksi tentang adanya para "Wali" dan karomahnya yang tak terhitung jumlahnya.

Diantaranya, riwayat mengenai malaikat yang memberi salam kepada Umran bin Hussain, Salman al-Farisi dan Abu Darda makan pada sebuah piring. Piring dan makanan di atasnya itu bertasbih kepada "Allah". Khubeb RA menjadi tawanan kaum musyrikin di Mekah. Tiba-tiba ia dikaruniai anggur dan dimakannya, padahal di Mekah waktu itu tidak ada anggur. Barra bin Azib RA, memohon kepada "Allah" dengan bersumpah dengan nama-Nya dan permohonannya selalu dikabulkan. Bahkan ketika perang Qadisiyah ia bersumpah kepada "Allah" agar kaum Muslimin dapat mengalahkan kaum musyrikin. Dan ia mohon agar menjadi orang pertama syahid dalam perang tersebut. Maka permohonannya terkabul. Umar bin Khattab berkhutbah di atas mimbar Rasulullah di Medinah. Tiba-tiba ia berkata: "Hai Sariyah! Berlindunglah di balik gunung! Hai Sariyah! Berlindunglah di balik gunung! untuk memberi komando kepada panglima perang bernama Sariyah. Sariyah mendengar suara Umar dan membawa tentaranya ke gunung. Maka disitulah ia mendapat kemenangan dan mengalahkan kaum musyrikin. Tatkala Sariyah pulang, ia menyampaikan kepada Umar dan sahabatnya bahwa ia mendengar suara Umar. Ala bin Hadarami berdo'a: "Wahai zat yang Maha Mengetahui, Yang Maha Bijaksana, Yang Maha Tinggi, Yang Maha Agung," Do'anya diperkenankan, hingga ia dapat menyelam di laut bersama pasukannya, tapi pelana-pelana kuda mereka tidak basah. Hasan al_Bisri berdo'a kepada "Allah" agar diselamatkan dari seseorang yang akan menganiaya dirinya. Maka tiba-tiba si penganiaya itu tersungkur ke tanah dan mati seketika.

Seorang laki-laki dari suku Nakhi punya seekor himar. Tiba-tiba himarnya mati di perjalanan. Lalu ia berwudlu dn salat dua rakaat. Kemudian berdo'a kepada "Allah", maka "Allah" menghidupkan kembali himarnya dan membawa barang-barangnya. Dan banyak lagi karomah-karomah lain tidak terhitung jumlahnya yang disaksikan ratusan bahkan jutaan orang.

(Sumber: Pedoman Hidup Muslim, oleh Abu Bakr Jabir Al-Jazairi).