Jumat, 04 Maret 2011

"OBAT SAKIT KUNING"

"Seseorang yang menderita "sakit kuning" dianjurkan harus banyak istirahat serta menelan "obat" secara teratur. Biasanya peng"obat"an ini dilakukan selama 3 bulan."
Peng"obat"an sekarang biayanya tidak sedikit jumlahnya. Apabila mengingat peng"obat"an sekarang mahal dan mungkin keuangan anda terbatas, cobalah anda membuat ramuan sendiri untuk peng"obat"an "sakit kuning". Caranya sebagai berikut:
1. 1/4 kg tiram kali/haremis dicuci bersih dan direbus dengan 1/2 gelas air yang diberi beberapa daun seledri.
2. Setelah masak ambil airnya.
3. Minumkan pada penderita "sakit kuning".
4. Lakukan sehari sehabis bangun tidur.


"Sakit kuning" juga dapat  disembuhkan dengan mempergunakan resep sebagai berikut:
1. Ambil bonggol bambu "kuning", bonggol daun nanas muda (warnanya keputih-putihan) dan sedikit adas pulowaras.
2. Ketiga bahan tadi ditumbuk sampai halus kemudian campurkan air 1/2 gelasw.
3. Remas-remas dulu kemudian saringlah dengan sehelai kain yang halus.
4. Air perasan tadi diminum pada waktu pagi, siang dan malam.
5. Jika hal ini dilakukan sampai satu bulan maka seluruh penyakit "kuning" akan lenyap.


Untuk membantu proses penyembuhan "sakit kuning", hendaknya penderita "sakit kuning" jangan banyak mengeluarkan tenaga. Misalnya berlari, mengangkat barang-barang berat, dan sebagainya. Penderita "sakit kuning" sebaiknya rebahan saja.

Sebagai pencegahan, apabila sudah sembuh, maka minumlah setiap hari satu atau dua gelas air yang sudah dicampur sirup. Maka kecil kemungkinan "sakit kuning" akan kambuh lagi.

Cara lain sebagai tindakan pencegahan, makanlah setiap bulan sekali kerang laut. Kerang direbus dan dimakan pakai saos, maka penyakit "kuning" akan lenyap sama sekali.

"MANFAAT AIR TAJIN"

"Air tajin" adalah "air" rebusan beras. "Air tajin" biasanya sering dipakai orang atau ibu-ibu untuk mencampuri makanan bayinya. Misalnya untuk campuran bubur kacang hijau, atau campuran beras merah."

Sebagai ibu, mungkin anda pernah merasakan betapa cemasnya ketika anak anda mencret karena tidak cocok dengan susu bubuk atau susu kental manis. Akibatnya kondisi badannya akan menjadi menurun sehingga anak menjadi tidak lincah lagi. Hentikan pemberian susu tersebut dan anda dapat menggantinya dengan lainnya. 

Ambil "air tajin" dan beri gula pasir secukupnya. Masukkan ke dalam botol, setelah hangat berikan pada bayi anda. Dengan pemberian " air tajin" ini niscaya bayi anda tidak mencret lagi serta tubuhnya akan menjadi montok dan berisi.
Menurut pengalaman orang-orang yang masyhur terutama di kalangan santri pondokan, kuwah/"tajin" adalah mengandung arti yang sangat luas.

Untuk anda yang kebetulan mempunyai tubuh yang kurus, maka minumlah "air tajin" tersebut. Syukur apabila "tajin" tersebut adalah beras merah atau dari beras ketan. Ulangi sampai tiga kali dalam seminggu. Insya'Allah badan/tubuh anda akan jadi gemuk.

"OBAT TERSENGAT LEBAH"

"Apabila anda "tersengat lebah", mungkin akan terasa sakit sekali dan seperti tertusuk-tusuk jarum. Untuk mengatasinya, ada cara mudah."

Cara mengobati l:uka "tersengat lebah" adalah:
1. Olesi bekas luka "tersengat lebah" dengan bunga sepatu.
2. Seandainya tidak ada bunga sepatu, dapat diganti dengan bawang putih yang sudah dihaluskan, kemudian oleskan ke bekas luka "tersengat lebah".

Niscaya luka "tersengat lebah" akan sembuh. Selamat mencoba.........

"PENYEMBUHAN SAKIT MAAG"

"Sakit maag" merupakan "sakit" yang amat menyiksa. Makan terlalu kenyang, terasa "sakit" melilit, terlambat makan atau makan terlalu sedikit, "maag" juga "sakit".


Semuanya harus serba diatur. Bagi penderita "maag" yang sudah akut harus makan makanan halus digiling, yang dapat melenyapkan selera makan. Benar-benar "sakit maag" sangat menyiksa. Setiap saat merintih dan meratapi penyakit yang diderita. Apabila "sakit"nya tiba, maka dapat membuat penderita "sakit maag" tersebut menangis karena perut terasa nyeri sekali. Namun kalau kita mengetahui cara pengobatan tradisional, kita tidak perlu khawatir.


Cara tradisional yang biasa dilakukan oleh nenek moyang kita dalam mengatasi "sakit maag" adalah:
1. Ambil 10 pucuk kembang cempaka putih yang masih kuncup belum mekar.
2. Kesemuanya direbus dengan air sebanyak satu gelas.
3. Kemudian rebusan itu diangkat dan diambil air rebusannya.
4. Endapkan selama satu malam di udara terbuka, supaya kena embun.
5. Pagi esoknya air itu diminum. Malam harinya rebus kembang cempaka seperti tadi.

Lakukan terus selama satu bulan ! Pasti anda akan merasakan khasiatnya.... Semoga sembuh dari "sakit maag" yang sangat menyiksa.... Selamat mencoba.......

"GAPAILAH SURGA DENGAN MENAHAN AMARAH"

"Marah" merupakan reaksi emosional yang wajar dirasakan oleh setiap makhluk hidup. Biasanya, reaksi tersebut dipicu berbagai kekecewaan maupun perasaan terluka."


Rasa "marah", seringkali diungkapkan oleh manusia, karena rangsangan atau pemicunya lebih banyak. Menurut Setyaningsih, S.Psi,M.Psi, biasanya dorongan "marah" muncul sebagai bentuk pertahanan diri. Seseorang tidak akan diam saja ketika diganggu atau diperlakukan tidak adil. Akibatnya, muncullah sikap mempertahankan diri, yang salah satu bentuknya adalah "marah".
Pemicu ke"marah"an antara lain adalah rintangan, misalnya terbatasnya kemampuan fisik, mental dan sosial. Pemicu lain adalah ingin mendapatkan perhatian serta ingin memenuhi kebutuhan akan sesuatu. Frekwensi dan intensitas ke"marah"an pada masing-masing orang berlainan. Ada orang yang dapat melawan rangsangan yang menimbulkan ke"marah"an. Sebaliknya ada yang kurang mampu melawannya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni kondisi fisik atau kesehatan seseorang, emosi, makna terhadap sesuatu yang dirintangi, situasi (panas/sejuk).

Selain itu, reaksi "marah" setiap orang juga berbeda. Ada yang impulsif (langsung "marah"), ditekan (tidak langsung "marah"), intrapunitif (menghukum diri sendiri) dan ekstrapunitif (ditujukan untuk orang lain). Reaksi "marah" yang impulsif seringkali sulit diterima masyarakat.
Solusi untuk mengatasi ke"marah"an, dapat dibedakan antara solusi bagi anak/remaja dan orang dewasa. Pada anak dan remaja, mereka harus dibantu dan dibimbing untuk menyadari penyebab ke"marah"annya. Selain itu, mereka juga perlu dibimbing bagaimana menyalurkan energi "marah" yang dapat diterima lingkungan masyarakat sehingga sehat emosional. Dan tidak kalah penting, senantiasa jalin cara berkomunikasi yang intensif dengan anak supaya mereka dapat berkomunikasi dengan nyaman dan tidak memendam kekesalannya.

Solusi bagi orang dewasa, tetap harus dapat mengenali penyebab ke"marah"annya. merekapun hendaknya dapat mengenali potensi diri dan menyalurkan energi "marah" dengan sehat. Misalnya dengan bersih-bersih rumah atau berolah raga. Cara lain adalah mengembangkan cara berpikir positip dan mengembangkan keterampilan sosial seperti toleransi, empati dan simpati.

Menurut Psikolog Alima Philip, dampak buruk akibat rasa "marah" yang tidak dikontrol, tidak hanya mempengaruhi kejiwaan, namun dapat juga membahayakan kesehatan tubuh, antara lain:
1. Naiknya tekanan darah dan kerja jantung.
2. Letih.
3. Sulit tidur.
4. Depresi.
5. Terasing.
6. Mengambil keputusan yang salah.

Dalam agama Islam, Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 199: "Jadilah engkau pemaaf dan perintahkanlah yang makruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh".

Setiap muslim dituntut untuk berakhlak Islami. Dan salah satu tanda ketakwaan adalah mengendalikan sikap "marah" dan itulah sifat penghuni "surga". Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran Ayat 133-134: "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada "surga" yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan a"marah"nya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."

Menahan a"marah" adalah salah satu teladan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Beliau telah memberi teladan kepada kita bagaimana caranya menahan a"marah". Antara lain tidak ada satu kata buruk pun dari mulut beliau atas ulah orang-orang kampung Thaif yang mengusirnya dan melemparinya dengan batu hingga berdarah. Kalau Rasulullah saja tidak pernah "marah", bahkan bersikap lembut dan selalu memaafkan orang yang menghinanya, bagaimana mungkin orang yang mengaku mencintai beliau berani melakukan hal sebaliknya?

Hadits Riwayat Abu Dawud menjelaskan, bahwa Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya "marah" itu dari setan, dan setan itu diciptakan dari api. Sesungguhnya api itu dapat dipadamkan dengan air, maka barangsiapa yang "marah" hendaklah berwudlu."

Hadits ini selain menunjukkan sumber a"marah", juga menunjukkan bagaimana terapinya. Wudlu dijadikan sebagai terapi a"marah", karena air yang dibasuhkan pada bagian-bagian tubuh dapat mendinginkan dan menghilangkan ketegangan urat saraf. Selain itu wudlu mengingatkan psikis manusia supaya berdzikir kepada Tuhannya, sebab dzikir dapat menyembuhkan penyakit batin.

(Sumber: Majalah Al Falah, Edisi 275, Februari 2011).