Jumat, 19 Maret 2010

"CARA MENANAM ZUURZAK YANG BENAR"

"Zuurzak" (Nangka Belanda = Nangka Moris = Sirsak) merupakan tanaman yang dapat tumbuh bagus apabila ditanam di daerah dataran rendah. "



"Zuurzak" hanya dapat berbuah memuaskan apabila ditanam di daerah-daerah di bawah 900 meter." Di daerah yang lebih tinggi dari 900 m memang dapat tumbuh dan berbuah, namun tidak begitu memuaskan. Selain itu "Zuurzak" memang baru berbuah lebat apabila sudah berumur tiga tahun lebih. Masa pertumbuhan Vegetatifnya untuk membentuk dedaunan tajuk pohon-pohon kira-kira dua tahun lamanya, sedangkan masa transisi antara masa vegetatif dan masa produktif untuk membentuk buah kira-kira satu tahun.

Rontoknya bunga-bunga dan bakal buah "zuurzak" yang berumur dua tahun ini disebabkan karena imbangan antara pemakian Karbohydrat untuk pembentukan bagian-bagian vegetatif dan penimbunan Karbohydrat dalam bakal buah-buah dalam masa transisinya tadi belum stabil.

Seringkali buah yang sudah jadi karena penyerbukan yang normal lantas macet suply bahan makanannya yang akan ditimbun dalam buah itu karena Karbohydrat-karbohydrat yang ada masih banyak yang diperlukan untuk membuat mekar kuncup-kuncup daun yang dibangun di masa pertumbuhan vegetatif dulu yang barusan saja berakhir. Akibatnya buah-buah tidak selesai terbentuk dan rontok.

Supaya pohon "zuurzak" tidak kekurangan bahan makanan, harus dipupuk pada waktu menjalani masa transisinya tadi, sehingga segera menginjak ke fase pertumbuhan generatifnya yang yang produktif. Namun apabila pupuk-pupuk itu baru diberikan sekarang sudah terlambat, seharusnya sejak kecil dulu, setiap tahun, diberi sejumlah yang lumintu.

Meskipun "zuurzak" tidak meminta tanah yang istimewa, namun "zuurzak" tidak tahan terhadap air tanah yang terlalu dangkal. Jadi sebelum menanam "zuurzak", diperiksa terlebih dahulu berapa dalamnya air tanah yang terdapat dalam tanah yang akan ditancapi bibit pohon "zuurzak" itu. Minimal harus sedalam limapuluh cm.

Apabila lebih dangkal dari itu menyebabkan susunan akar menjadi jelek, sehingga mengurangi kemampuannya berbuah.

Disamping syarat-syarat iklim dan tanah tadi, lebat tidaknya buah disebabkan oleh baik buruknya bibit "zuurzak" itu sendiri. Apabila bibit diperoleh secara untung-untungan dari sesuatu buah yang kebetulan kita makan begitu saja, maka hasilnya kadang-kadang dapat membuat kita kecelik. Sebaiknya menanam bibit okulasi dari kebun bibit, karena bibit-bibit okulasi lebih manteab sifatnya dari pada anak-anak "zuurzak" yang tumbuh dari biji.

Atau barangkali anda ingin mengokulasi sendiri dari "zuurzak" yang sudah nyata berbuah lebat, besar-besar manis-manis dan tidak sakit-sakitan. Untuk itu harus menunggu permulaan musim hujan terlebih dahulu. Sebab okulasi "zuurzak" baru dapat berhasil tumbuh pesat apabila ada air hujan yang cukup. Namun saat mengokulasi itu sendiri harus pada waktu psgi terang benderang yang tidak hujan.

Sebagai 'mata', harus menggunakan tunas-tunas berasal dari cabang "zuurzak" pilihan yang kira-kira sebesar ibu jari yang masih belum mengalir benar. Jangan lupa memeriksa 'mata' ini dulu, apakah masih bernyawa atau tidak. Setelah disayat dengan pisau okulasi dari cabang sebesar ibu jaru tadi. Sebab kadangkala memang sulit mencukil kulit "zuurzak" bertunas yang sudah disayat dari tempatnya apabila tidak memiliki kuku jempol yang lumayan panjangnya. Bisa-bisa malah mati. Sekiranya agak sulit mencukil, jangan dipaksakan. Sayat lagi lebih dalam, sampai kayu cabang itu ikut terbawa. Okulasi jangan sampai gowang. Kayu yang terbawa nantinya boleh dibuang dengan hati-hati dalam rangka berusaha jangan sampai mati tadi. Sebagai batang bawah harus digunakan.

"Zuurzak" yang kira-kira satu tahun sebelumnya sudah ditanam dari biji di persemaian, pengokulasian macam ini batang bawah harus disayat dan dibeset dari atas ke bawah kira-kira sepanjang lima cm sampai dawel-dawel kulitnya. Diantara kulit dawel-dawel dan kayu dari batang bawah inilah 'mata' harus diselipkan. Kemudian semuanya harus diikat dengan tali rafia yang sudah dicelup parafin atau sobekan-sobekan kantong plastik yang bersih.

Namun 'mata' itu sendiri tidak boleh ikut terbungkus. Celah-celah sambungan antara kulit mata dan kulit batang bawah yang kemudian harus dilabur hati-hati (pakai kuas halus) dengan bubur Bordo supaya tidak diserang penyakit cendawan. Kemudian harus dilindungi dedaunan yang teduh supaya 'mata' "zuurzak" tidak kering. Beberapa hari kemudian sudah dapat dilihat apakah okulasi itu jadi atau tidak. Apabila jadi, sisa tangkai daun yang terdapat pada 'mata' itu akan mudah jatuh apabila disentuh sedikit. Namun ikatan tadi baru boleh dibuang pada hari ke empat belas nya. Batang bawah yang kemudian harus dipotong bagian atasnya kira-kira sepuluh cm di atas mata okulasi juga harus dipotong dan dilumuri paraffin pada hari ke 14 ini.

Apabila nanti tunas mata tadi sudah tumbuh sampai setinggi lima belas cm, tidak boleh lupa mengikatnya pada sisa batang bawah yang masih memanjang ke atas supaya dapat tumbuh lurus dan tidak akan rusak apabila digoyang oleh angin.

Apabila tunas sudah setinggi tiga puluh cm, sisa batang itu harus dipangkas, berikut semua tunas lain yang mungkin timbul di bawah 'mata' okulasi kalau kelak pada batang berasal dari mata tempelan itu juga ada tunas-tunasnya yang muncul di sana-sini juga harus dipotong. Yang boleh tumbuh hanya batang yang satu itu sendiri saja supaya naik lurus ke atas sampai benar-benar menjadi batang pohon.

Setelah berumur 1 1/2 tahun, okulasi itu baru boleh dipindah ke lubang penanamannya yang tetap, di bagian kebun yang dikehendaki dengan jarak enam meter.

Lubang penanamannya sudah harus dipersiapkan kira-kira satu bulan sebelum bertanam. Cara mempersiapkannya seperti cara lubang penanaman pohon belimbing wuluh.

Apabila sudah hampir berbuah seringkali "zuurzak" akan diserang kutu-kutu yang apabila merajalela dapat menggagalkan pembentukan buah. Walaupun tadinya sudah ada penyerbukan bunga sebagaimana mestinya dan buah-buahnya dapat rontok juga. Kutu-kutu disemprot medol saja 2 %. Namun kalau disamping kutu masih ada juga semut-semut yang menjadi majikan semut-semut tersebut, semprotlah dengan 2 % Dildrin 50 % W.P.

Hanya "zuurzak" yang bersih dari kutu-kutu sajalah yang dapat selamat membentuk buah........

Selamat bercocok tanam "zuurzak"..........

Semoga anda berhasil...........

"CARA MENANAM PEPAYA YANG BENAR"

"Buah "pepaya" sebenarnya berasal dari Amerika Tengah. Namun "pepaya" yang selama ini ada di tengah masyarakat sudah merupakan hasil pembasteran dari berbagai jenis yang sulit untuk ditelusuri dari mana asalnya."


"Pepaya" sepanjang tahun selalu ada dimana-mana dan terkenal dengan berbagai nama yang hampir sama dengan "pepaya" misalnya Papaya, Tapaya, Popaya, papal dan lain-lain.


Karena "pepaya" merupakan basteran, maka keturunan-keturunan yang timbul dari sebatang induk "pepaya" lantas dapat bermacam-macam sifatnya, sampai sangat sulit untuk diterka. Apabila anda mempunyai buah "pepaya" yang enak dan besar, misalnya kemudian anda menyebarkan biji-bijinya dengan harapan mendapat pohon "pepaya" baru yang juga enak dan besar buahnya seperti induknya..... Belum tentu harapan anda akan terpenuhi..... Sebab bunga yang timbul mudah sekali menyimpang dari bentuknya yang normal, sehingga sering sekali dalam satu pohon kita dapatkan campuran berbagai bentuk bunga yang benar-benar morat-marit. Dan sering pula terjadi, pohon "pepaya" muda yang kita harapkan bakal berbunga betina seperti induknya, ternyata tumbuh sebagai "pepaya" jantan...... Artinya, disamping bunga -bunga yang mayoritas jantan (dan tidak dapat jadi buah), masih ada juga bunga betinanya di ujung tangkai karangan bunga. Dan ini dapat menjadi buah seperti biasa, hingga buah itu terpaksa terletak di ujung tangkai yang panjang sekali sampai seyong-seyong menjadi "pepaya" gantung.

Dari pada menunggu barang yang belum pasti lebih baik kita bongkar saja seluruh pohon dan menyemaikan biji-biji baru.


PENYIAPAN TANAH UNTUK PENANAMAN "PEPAYA".

Apabila ingin menanam "pepaya" di pekarangan, pilihlah tempat yang paling tinggi letaknya supaya tempat penanaman "pepaya" itu nantinya tidak tergenang air hujan, karena begitu ada air menggenang, dengan segera dapat juga merembes ke tempat lain yang lebih rendah. "Pepaya" tidak tahan terhadap air becek yang menggenangi akar-akarnya terlalu lama.

Galilah lubang penanamannya berukuran 1 x 1 meter yang dalamnya 1 1/2 meter supaya susunan akarnya nanti dapat tertanam dalam tanah yang gembur dan mudah meneruskan air ke bawah.

Setelah lubang diisi kembali dengan tanah (yang tadinya di bawah dikembalikan juga ke bawah dan yang tadinya di atas harus dikembalikan lagi di atas). Jangan lupa mencampur tanah atas ini dengan pupuk kandang kering sebanyak dua kaleng minyak tanah.

Tumpukan tanah itu memang akan merupakan gundukan yang cembung. Namun biarkanlah semuanya mengendap selama tiga hari. Tunggulah tanahnya ambles lagi dengan sendirinya.

Apabila tanahnya memang agak liat tambahilah tanah lagi secukupnya, supaya gundukan itu cembung lagi, maksudnya supaya pohon "pepaya" nanti tidak akan terlalu dalam tertancapnya. Kita seringkali gagal menanam "pepaya", karena penanaman di tanah liat semacam itu cekung, hingga begitu ada air hujan jatuh, lubang itu menjadi kubangan. Akar "pepaya"nya megap-megap jadinya. Namun apabila tanahnya lebih berpasir atau memang tanah beranjangan, maka menanamnya harus lebih dalam, supaya pohonnya tidak mudah roboh.....


PENANAMAN "PEPAYA".

Biji-biji "pepaya" sebaiknya disebar langsung di atas lubang penanaman yang tadi sudah disiapkan. Namun biji-biji sebagai bibit tadi harus sudah merupakan biji-biji pilihan yang bagus.

Diantara kecambah-kecambah yang tumbuh nanti harus dipilih lagi yang bagus pertumbuhannya untuk dipertahankan. Dan yang jelek dicabuti.

Waktu yang paling baik untuk menanam "pepaya" ialah sekitar lima bulan sebelum musim hujan, supaya berbuahnya nanti dapat memperoleh air hujan yang cukup. Sebab proses pembentukan buahnya memang membutuhkan air yang cukup. Namun juga tidak boleh ada air ngecembeng terlalu lama menggenangi akar-akarnya. Karena menyemai di musim kemarau, sudah tentu kita harus rajin menyiram.


PEMELIHARAAN TANAMAN "PEPAYA".

Apabila pada umur empat sampai lima bulan sudah mulai berbunga, perhatikanlah bunga-bunganya. Kalau jantan, bongkar saja seluruhnya dan anda mulai lagi dari permulaan.....

Pada umur enam sampai tujuh bulan biasanya sudah dapat dipetik buahnya, dan sesudah itu masih dapat terus menerus berbunga sepanjang tahun.

Namun biasanya, setelah berumur empat tahun pohon "pepaya" mulai berkurang kemampuannya untuk berbuah, dan lebih baik diremajakan saja.


MANFAAT "PEPAYA".

1. Buah-buah "pepaya" yang masih mengkal biasanya enak untuk dirujak.

2. Buah "pepaya" yang sudah masak, dihidangkan sebagai buah.

3. Daun "pepaya" dapat dimanfaatkan sebagai sayuran.

4. Rebusan dun "pepaya" kalau diminum terkenal dapat menurunkan suhu orang demam dan sakit malaria.

5. Daun "pepaya" juga terkenal dapat melunakkan daging-daging yang alot karena papain yang dikandungnya.



Selamat mencoba untuk bercocok tanam "pepaya".......

Semoga anda berhasil............


MusicPlaylistView Profile